Kemarin, paman datang.... pamanku dari desa.... naooooon, malah nyanyi. Kemarin saya berkesempatan untuk mendonorkan darah saya di PMI Bandung yang berlokasi di Jalan Aceh. Darah saya yang merupakan mahasiswa yang sering bergadang dan makan tidak teratur itu ternyata dibutuhkan juga oleh orang lain.
Datang ke PMI, saya bangga dengan rasa sosial yang tinggi dari masyarakat-masyarakat indonesia yang tinggi. Banyak sekali yang menyumbangkan darahnya untuk didonorkan kepada orang lain yang membutuhkan saat itu.
Ternyata, donor darah itu tidak sakit lho. Pertama-tama kita disuruh untuk mengisi form donor, lalu saya diintrogasi tentang jam tidur saya, makan saya, dan diukur tekanan darah saya. Setelah itu, saya diperiksa golongan darahnya dengan cara ditusukan jarum kecil dengan cepat agar keluar darah dan diteteskan di sebuah kertas karton yang bertuliskan Anti-A, Anti-B, Anti-Rh; lalu darah yang ada dikertas itu diteteskan oleh cairan untuk uji darah dan demikian hingga darah dikertas itu bereaksi. Jika hasilnya darahnya bercampur dengan Anti-A, maka darah yang diuji adalah B dan sebaliknya, dan jika darah yang diuji bercampur di Anti-Rh maka Rhesus darah yang diuji adalah negatif.
Setelah diuji saya tinggal menunggu nama saya dipanggil dan setelah dipanggil saya disuruh berbaring ditempat tidur lalu ditanya, "Kanan atau Kiri?" saya asal menjawab "Kiri", ternyata itu adalah tangan yang akan ditusuk oleh jarum yang lubangnya lumayan besar, seperti jarum suntik tinta printer untuk disedot darahnya sekantung untuk didonor.
Darah yang disedot digoyang-goyang oleh sebuah mesin agar tidak mengendap dan dihitung beratnya dan setelah beratnya cukup mesin itu mengeluarkan bunyi trigger bahwa kantung darah telah penuh.
Sangat Simpel, setelah itu saya diberi makanan. Yang mengecewakan makanan di PMI tersebut adalah POP Mie, Miris sekali dan cukup tidak sesuai untuk orang yang baru saja donor darah. Mungkin memang harganya tergolong murah, apa boleh buat. Lagian dibantu dengan Telur Rebus yang mengandung Protein.
Wednesday, April 21, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
I need your comment, because your comment make me fell happier.