Discharge
Energi listrik yang lepas dari accu disebut "Discharge", saat energi tambahan dari sumber daya listrik eksternal memulihkan accu ke kondisi aslinya, keadaan seperti itu disebut "charge". Sewaktu accu melepaskan energinya (contoh: saat lampu menyala), larutan asam belerang dalam elektrolit akan bereaksi dengan bahan - bahan aktif dalam elektroda positif dan negatif lalu menghasilkan sebuah kumpulan zat kimia yang disebut timah sulfat (lead sulfate).
Jadi setiap kali terpakai, konsumsi larutan asam belerang meningkat dan jumlah larutan asam belerang dalam cairan accu akan berkurang. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kepadatan larutan. Jumlah konsumsi larutan asam belerang sebanding dengan jumlah aliran listrik yang dihasilkan. Ketika larutan asam belerang bereaksi dengan zat - zat aktif di dalam lempengan elektroda dan jumlahnya berkurang, maka voltase accu akan menurun, dan tidak akan mampu menghasilkan arus listrik.
Menurunnya kepadatan elektrolit adalah dampak dari pemakaian, oleh karena itu, untuk mengukur / memperkirakan jumlah sisa arus listrik dalam aki dipergunakanlah hidrometer. Alat ini bekerja dengan membaca volume larutan asam belerang yang masih tersisa.
Charge
Ketika arus listrik dari luar ditambahkan ke accu yang sudah habis dipakai, timah sulfat (lead sulfate) di dalam elektroda positif dan negatif akan berubah, larutan asam belerang akan meninggalkan lempengan elektroda dan kembali ke elektrolit, lalu zat - zat kimia akan dipulihkan kembali ke berat jenis asalnya.
Pada saat yang bersamaan, zat - zat aktif dalam lempengan elektroda akan dipulihkan ke kondisi aslinya sehingga dapat menghasilkan arus listrik kembali. Ketika accu telah hampir dipulihkan, elektroda negatif akan menghasilkan gas hidrogen dan elektroda positif akan menghasiikan gas oksigen.
Keduanya adalah zat yang bersifat mudah meledak, jadi aki tidak boleh disimpan didekat benda yang mudah terbakar atau dimana percikan atau arus listrik mungkin terjadi.
Kemampuan Berbalik Accu
Accu secara kimiawi unsur - unsur didalamnya dapat dibalik. Pada battery, ketika sudah habis dipergunakan maka battery tersebut tidak dapat dipakai kembali. Tetapi pada accu, ketika muatan listrik diisi kembali dengan arah yang berlawan dengan arah sewaktu habis dipakai, maka accu dapat dipulihkan kembali ke kondisi semula. Proses pergantian di dalam sel ketika "recharge" dan "discharge" ditampilkan dalam gambar di bawah ini.
Berikut ini dijelaskan standar performa accu, yang ditetapkan oleh Japanese Industrial Standard (JISD5301)
Ampere Hour Capacity at 5 Hour Rate
Ampere Hour Capacity at"5 Hour rate adalah jumlah arus listrik yang akan dihantarkan sebuah accu selama lima jam setelah accu itu terisi penuh dan suhu tetap pada 25X sampai voltase turun ke 10.50V (disebabkan oleh aliran listrik konstan, 1/5 dari Ampere Hour Capacity at 5 Hour rate ) contohnya, sebuah aki 12V,120Ah akan rnenghantarkan aliran listrik sebesar 24A selama 5 jam. Sebelum voltase turun ke 10.50 V seperti yang ditunjukkan table di sebelah ini. Jika mengalikan jumlah arus listrik (Ampere) dengan waktu dalam satuan jam, hasilnya adalah jumlah dari ampere-hours
Reserve Capacity (RC)
Walaupun perhitungan Ampere Hour Capacity at 5 Hour rate adalah cara yang akurat untuk mengetahui pengurangan daya accu, tapi seandainya jika sistem pengisian itu rusak, peralatan elektronik mobil masih membutuhkan persediaan listrik dari accu, itulah mengapa reserve capacity (kapasitas cadangan) penting, tanpa menghiraukan ukuran, accu akan terkuras 25A secara teratur pada suhu 25°C. Satuan pengurangan daya accu dalam menit. 25A mewakili rata - rata muatan listrik pada sebuah mobil yang bekerja di bawah kondisi normal.
Starting Performance
Starting performance dinilai dari berapa lama arus listrik tinggi mampu terjaga setelah menghidupkan mesin. Ketika mesin dihidupkan, aliran listrik yang mengalir tergantung pada beberapa faktor, seperti, jumlah yang berkurang, kecepatan berputar. Aliran listrik pada mobil biasaakan mendekati 100 - 300A pada kondisi suhu normal.Jika suhu sekitar lebih rendah, tingkat kekentalan pada pelumas akan lebih tinggi, dan aliran listrik yang diperlukan untuk menghidupkan juga meningkat.
Cara accu bekerja
Menurut standar JIS, performa awal accu pada suhu rendah diatur seperti dibawah ini:
(2) Cold Cranking Amps i;CCA)
(1) Karakter Suhu Rendah dan Nilai Pengurangan Daya Tinggi
• Di suhu minus 15°C, dan discharge rate adalah 150A, 300A, atau 500A, voltase turun harus mulai setelah 5 (atau 30) detik.
• Di suhu minus 15°C, dan discharge rate adalah 150A, 300A, atau 500A, konsumsi waktu (menit) dari pengurangan daya sampai voltase akan turun ke 6V ditampilkan pada halaman sebelumnya (14), table itu menunjukkan contoh dari nilai pengurangan daya 150A pada suhu 15°C
Kemampuan menghidupkan mesin pada suhu rendah diatur oleh SAE (standard Amerika) dan DIN (standard German). Pada accu mobil, aliran listrik mengalir ke soldier voltase, koil pengapian dan diperlukan waktu tertentu untuk menghidupkan mesin. Jadi, standar CCA di tentukan sebagai "30 detik waktu yang diperlukan untuk menghidupkan mesin pada suhu rendah". Standar JIS juga mengaplikasikan metode ukuran CCA milik SAE.
Fitur Aki Mobil
Terdapat beberapa standar performa Accu yang diterapkan secara internasional, antara lain Japanese Industrial Standard (JIS D5301), Society of Automotive Engineer of America (SAE), maupun German Industrial Standards (Deutsche Industrie Normen/DIN). Detail tentang standar tersebut di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Discharge rate and capacity
Kapasitas yang terdapat pada accu tergantung pada volume dari discharge electrical current, yang berarti semakin meningkatnya discharge current, lebih sedikit listrik yang dihantarkan. Di sisi lain, lebih sedikit discharge current, kapasitas listrik yang dihantarkan semakin banyak. Hal ini disebabkan ketika discharge current meningkat, elektroda yang berhamburan (reaksi kimia yang terjadi disebabkan karena proses discharge) tidak akan dapat mencukupi, dan larutan sulfat yang terdapat di dalam material akan berkurang. Seperti yang ditampilkan di tabel sebelah kanan.
Temperatur dan kapasitas
Kapasitas battery juga tergantung pada temperatur dari elektrolit. Seperti yang digambarkan pada gambar, kapasitas akan secara relatif menurun ketika temperatur menurun. Sehingga, indikator accu juga harus mencakup indikator temperatur. Temperatur standar dari kapasitas accu adalah 25° C.
Sumber
Tuesday, November 30, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
acip, thnk bro elmunya
okeh sama sama
Post a Comment
I need your comment, because your comment make me fell happier.