Discharge
Energi listrik yang lepas dari accu disebut "Discharge", saat energi tambahan dari sumber daya listrik eksternal memulihkan accu ke kondisi aslinya, keadaan seperti itu disebut "charge". Sewaktu accu melepaskan energinya (contoh: saat lampu menyala), larutan asam belerang dalam elektrolit akan bereaksi dengan bahan - bahan aktif dalam elektroda positif dan negatif lalu menghasilkan sebuah kumpulan zat kimia yang disebut timah sulfat (lead sulfate).
Jadi setiap kali terpakai, konsumsi larutan asam belerang meningkat dan jumlah larutan asam belerang dalam cairan accu akan berkurang. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kepadatan larutan. Jumlah konsumsi larutan asam belerang sebanding dengan jumlah aliran listrik yang dihasilkan. Ketika larutan asam belerang bereaksi dengan zat - zat aktif di dalam lempengan elektroda dan jumlahnya berkurang, maka voltase accu akan menurun, dan tidak akan mampu menghasilkan arus listrik.
Menurunnya kepadatan elektrolit adalah dampak dari pemakaian, oleh karena itu, untuk mengukur / memperkirakan jumlah sisa arus listrik dalam aki dipergunakanlah hidrometer. Alat ini bekerja dengan membaca volume larutan asam belerang yang masih tersisa.
Charge
Ketika arus listrik dari luar ditambahkan ke accu yang sudah habis dipakai, timah sulfat (lead sulfate) di dalam elektroda positif dan negatif akan berubah, larutan asam belerang akan meninggalkan lempengan elektroda dan kembali ke elektrolit, lalu zat - zat kimia akan dipulihkan kembali ke berat jenis asalnya.
Pada saat yang bersamaan, zat - zat aktif dalam lempengan elektroda akan dipulihkan ke kondisi aslinya sehingga dapat menghasilkan arus listrik kembali. Ketika accu telah hampir dipulihkan, elektroda negatif akan menghasilkan gas hidrogen dan elektroda positif akan menghasiikan gas oksigen.
Keduanya adalah zat yang bersifat mudah meledak, jadi aki tidak boleh disimpan didekat benda yang mudah terbakar atau dimana percikan atau arus listrik mungkin terjadi.
Kemampuan Berbalik Accu
Accu secara kimiawi unsur - unsur didalamnya dapat dibalik. Pada battery, ketika sudah habis dipergunakan maka battery tersebut tidak dapat dipakai kembali. Tetapi pada accu, ketika muatan listrik diisi kembali dengan arah yang berlawan dengan arah sewaktu habis dipakai, maka accu dapat dipulihkan kembali ke kondisi semula. Proses pergantian di dalam sel ketika "recharge" dan "discharge" ditampilkan dalam gambar di bawah ini.
Berikut ini dijelaskan standar performa accu, yang ditetapkan oleh Japanese Industrial Standard (JISD5301)
Ampere Hour Capacity at 5 Hour Rate
Ampere Hour Capacity at"5 Hour rate adalah jumlah arus listrik yang akan dihantarkan sebuah accu selama lima jam setelah accu itu terisi penuh dan suhu tetap pada 25X sampai voltase turun ke 10.50V (disebabkan oleh aliran listrik konstan, 1/5 dari Ampere Hour Capacity at 5 Hour rate ) contohnya, sebuah aki 12V,120Ah akan rnenghantarkan aliran listrik sebesar 24A selama 5 jam. Sebelum voltase turun ke 10.50 V seperti yang ditunjukkan table di sebelah ini. Jika mengalikan jumlah arus listrik (Ampere) dengan waktu dalam satuan jam, hasilnya adalah jumlah dari ampere-hours
Reserve Capacity (RC)
Walaupun perhitungan Ampere Hour Capacity at 5 Hour rate adalah cara yang akurat untuk mengetahui pengurangan daya accu, tapi seandainya jika sistem pengisian itu rusak, peralatan elektronik mobil masih membutuhkan persediaan listrik dari accu, itulah mengapa reserve capacity (kapasitas cadangan) penting, tanpa menghiraukan ukuran, accu akan terkuras 25A secara teratur pada suhu 25°C. Satuan pengurangan daya accu dalam menit. 25A mewakili rata - rata muatan listrik pada sebuah mobil yang bekerja di bawah kondisi normal.
Starting Performance
Starting performance dinilai dari berapa lama arus listrik tinggi mampu terjaga setelah menghidupkan mesin. Ketika mesin dihidupkan, aliran listrik yang mengalir tergantung pada beberapa faktor, seperti, jumlah yang berkurang, kecepatan berputar. Aliran listrik pada mobil biasaakan mendekati 100 - 300A pada kondisi suhu normal.Jika suhu sekitar lebih rendah, tingkat kekentalan pada pelumas akan lebih tinggi, dan aliran listrik yang diperlukan untuk menghidupkan juga meningkat.
Cara accu bekerja
Menurut standar JIS, performa awal accu pada suhu rendah diatur seperti dibawah ini:
(2) Cold Cranking Amps i;CCA)
(1) Karakter Suhu Rendah dan Nilai Pengurangan Daya Tinggi
• Di suhu minus 15°C, dan discharge rate adalah 150A, 300A, atau 500A, voltase turun harus mulai setelah 5 (atau 30) detik.
• Di suhu minus 15°C, dan discharge rate adalah 150A, 300A, atau 500A, konsumsi waktu (menit) dari pengurangan daya sampai voltase akan turun ke 6V ditampilkan pada halaman sebelumnya (14), table itu menunjukkan contoh dari nilai pengurangan daya 150A pada suhu 15°C
Kemampuan menghidupkan mesin pada suhu rendah diatur oleh SAE (standard Amerika) dan DIN (standard German). Pada accu mobil, aliran listrik mengalir ke soldier voltase, koil pengapian dan diperlukan waktu tertentu untuk menghidupkan mesin. Jadi, standar CCA di tentukan sebagai "30 detik waktu yang diperlukan untuk menghidupkan mesin pada suhu rendah". Standar JIS juga mengaplikasikan metode ukuran CCA milik SAE.
Fitur Aki Mobil
Terdapat beberapa standar performa Accu yang diterapkan secara internasional, antara lain Japanese Industrial Standard (JIS D5301), Society of Automotive Engineer of America (SAE), maupun German Industrial Standards (Deutsche Industrie Normen/DIN). Detail tentang standar tersebut di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Discharge rate and capacity
Kapasitas yang terdapat pada accu tergantung pada volume dari discharge electrical current, yang berarti semakin meningkatnya discharge current, lebih sedikit listrik yang dihantarkan. Di sisi lain, lebih sedikit discharge current, kapasitas listrik yang dihantarkan semakin banyak. Hal ini disebabkan ketika discharge current meningkat, elektroda yang berhamburan (reaksi kimia yang terjadi disebabkan karena proses discharge) tidak akan dapat mencukupi, dan larutan sulfat yang terdapat di dalam material akan berkurang. Seperti yang ditampilkan di tabel sebelah kanan.
Temperatur dan kapasitas
Kapasitas battery juga tergantung pada temperatur dari elektrolit. Seperti yang digambarkan pada gambar, kapasitas akan secara relatif menurun ketika temperatur menurun. Sehingga, indikator accu juga harus mencakup indikator temperatur. Temperatur standar dari kapasitas accu adalah 25° C.
Sumber
Tuesday, November 30, 2010
Friday, November 26, 2010
The Titits
Suatu hari hiduplah seekor titit yang frustasi dan sangat mabuk dari padang pasir, akhirnya titit-titit tersebut membentuk suatu lingkaran titit di dalam wadah musik The Titits, musik mereka tidak pantas didengarkan dan selayaknya dihujat oleh masyarakat pada umumnya... tetapi titit-titit ini tetap bersikeras menunjukan eksistensinya di Indonesia. Di bawah kekuatan api neraka mereka berjalan lurus untuk mencapai sebuah cita-cita, yaitu mengobarkan semangat ketititan para putra-putri bangsa. Debut album The Titits berjudul Premium Titit berisi 36 lagu dan sangat cocok dijadikan sebagai hadiah untuk kekasih atau ibu anda. Para tititers dapat mendownload mp3 full albumnya disini.
Track List Premium Titit Album (2009)
Ini sedikit video klip dari The Titits
Mari bersama sama mengobarkan semangat Titit di negri ini
The Titits Pure Against The Grain Indonesian Rock ‘n Roll.
Track List Premium Titit Album (2009)
- Titit Dari Mars Menyerbu Dunia
- Dia Seorang Homoseksual
- Titit Yang Terbelenggu
- Itu Tititku
- Aku Punya Titit
- Mantan Pacarku Diperkosa
- Titit Berantakan
- Titit Addict
- Bermain Titit
- Seekor Titit
- Norsk Blak Titit
- Titit Berdisko
- Apa Kabar Titit
- Titit Di Jalan
- Oh Mama, Oh Papa, Oh Titit
- Mengapa Harus Jembut
- Tititku Titit (oi version)
- Titit Berontak
- Setiap Hari Aku Melihat Titit
- Titit Tempo Doeloe
- Titit Emo (For The Dying - Love Deffered cover)
- Tititku Menderita
- Tititku Angkuh
- Titit Sakit
- Titit Yang Lucu
- Tititku... (isi sendiri)
- Semua Pria Metroseksual Adalah Kaum Gay
- Mengapa Harus Jembut (take II)
- Titit Anthem
- Garuk Tititmu
- In The Shadow Of The Titit (shameless Darkthrone cover)
- Titit Addict feat Sickmath (Live in Bosnia)
- Sabarlah Tititku (Judas Priest - Electric Eye cover)
- Mantan Pacarku Diperkosa (Live at Donington)
- Tangisan Seorang Pria Single
- Bonus Track
Ini sedikit video klip dari The Titits
Mari bersama sama mengobarkan semangat Titit di negri ini
The Titits Pure Against The Grain Indonesian Rock ‘n Roll.
Wednesday, November 24, 2010
Crash Team Racing (CTR) Hints & Cheat Codes
Infinite Masks
To get infinite masks, hold L1 + R1 at the main menu and press left, triangle, right, left, circle, right, down, down. If done correctly, you will hear a sound. As far as I know, this code does not work in adventure mode.
Infinite Wumpa Fruit
Hold L1 + R1 at the main menu and press down, right, right, down, down. You should then hear a sound confirming correct entry.
Unlock Nitros Oxid
Complete adventure mode with all platinum relics, next defeat all n. trophys ghost cars in time trial tracks in order starting with crash cove first do not proceed to defeat oxides ghost. next defeat all of oxides ghosts in time trial tracks in order starting with crash cove first. then at the main title screen hold L1 + R1 and press Right, Circle, Triangle, Left, Down, Circle, Triangle, and Left . Oxide will now be on character select screen. scroll down to 2nd screen.
N. Trophy
To race as N. Trophy you must open and beat his best time in Time Trial mode on every track.
Ripper Roo
win the Red Gem Cup in Adventure mode.
Komodo Joe
Win the Blue Gem Cup in Adventure mode.
Papu Papu
Win the Green Gem Cup in Adventure mode.
Nitros Oxide
You must beat his ghost in Time Trial mode on every track.
Nitros Oxide's Space Ship
To get Nitros' spacecraft get four Boss Keys.
Pinstripe
To race as Pinstripe, win the Yellow Gem Cup in Adventure mode.
Playable demo of Spyro 2
At the New game screen, hold L1 + R1 and press Down, Circle, Triangle, Right.
Penta Penguin: All Below
Hold L1 + R1 and press Down, Right, Triangle, Down, Left, Triangle, Up at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Penta Penguin will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Ripper Roo
Hold L1 + R1 and press Right, Circle(2), Down, Up, Down, Right at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, win the Red Gem cup. Ripper Roo will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
N. Trophy
Hold L1 + R1 and press Down, Left, Right, Up, Down, Right(2) at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, successfully complete the "Roos Tubes" level in time trial mode. N.Tropy can be unlocked with a time of 1.47.87. N.Tropy will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Papu Papu
Hold L1 + R1 and press Left, Triangle, Right, Down, Right, Circle, Left(2), Down at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, win the Green Gem cup. Papu Papu will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Komodo Joe
Hold L1 + R1 and press Down, Circle, Left(2), Triangle, Right, Down at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, win the Blue Gem cup. . Komodo Joe will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Pinstripe
Hold L1 + R1 and press Left, Right, Triangle, Down, Right, Down at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, win the Yellow Gem cup. Pinstripe will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Extra tracks
Hold L1 + R1 and press Right(2), Left, Triangle, Right, Down(2) at the main menu. A sound will confirm correct code entry. The turbo track and three bonus battle arenas will now be unlocked.
Super turbo pads
Hold L1 + R1 and press Triangle, Right(2), Circle, Left at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Always get invisibility power-ups
Hold L1 + R1 and press Down, Left, Right, Up, Down, Right at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Invisibility
Hold L1 + R1 and press Up(2), Down, Right(2), Up at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Unlimited bombs
Hold L1 + R1 and press Triangle, Right, Down, Right, Up, Triangle, Left at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Unlimited Wumpa Fruit
Hold L1 + R1 and press Down, Right(2), Down(2) at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Unlimited masks
Hold L1 + R1 and press Left, Triangle, Right, Left, Circle, Right, Down(2) at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
View turbo counter
Hold L1 + R1 and press Triangle, Down(2), Circle, Up at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Playable Spyro The Dragon 2 demo
Hold L1 + R1 and press Down, Circle, Triangle, Right at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Nitros Oxide
Get a time lower than N. Trophy's best on time trail mode to unlock Nitros Oxide track ghost. Defeat the ghost on each time trial track to race as Nitros Oxide.
Fake Crash
Win the Purple Gem cup to unlock Fake Crash.
Extra battle mode arenas
Successfully complete the arcade one player mode under the easy, medium, and hard difficulty setting for all for cups to receive a total of four new battle arenas. The easy difficulty setting unlocks the "Parking Lot", normal unlocks "The North Bowl", and hard unlocks "Lab Basement".
Red Gem cup
Collect all four red coins in adventure mode.
Green Gem cup
Collect all four green coins in adventure mode.
Blue Gem cup
Collect all four blue coins in adventure mode.
Yellow Gem cup
Collect all four yellow coins in adventure mode.
Purple Gem cup
Collect all four purple coins in the crystal levels of adventure mode.
Turbo track
Collect all coins and all five gems.
Scrapbook
Break N. Oxide's records in time trial mode to unlock a scrapbook option at the main menu.
Firing poison potions forward
Press Up or Left Analog-stick Up while pressing Circle to fire poison potions forward.
Fire bowling bombs backwards
Press Down or Left Analog-stick Down while pressing Circle to fire bowling bombs backward.
Defeating Bosses
Do not stay directly behind a Boss to avoid getting hit by power-ups. A Boss cannot hit you if you are in front of him, so drive fast.
Power slides
Power slides are always good for any turn, but if L1 or R1 is held too long you will spin out and lose precious time.
Get Bombs Off
Keep pressing L1 and R1 and it gets bombs off of your back.
Crash Cove shortcut
Near the beginning of the track is a ramp with two fruit boxes at the end of it, just before a small lake. Stay to the right of the ramp and begin turning left toward the mountain once you pass the ramp. You will be driving through the lake. You will have to practice this, but it dips right before you would run into the mountain. As your head goes completely underwater, hold Jump. You will jump onto the shortcut and can pick up a box before jumping back down and rejoining the race near the bridge. You can begin your turn when you pass the single star on the ground just to the right of the ramp. You will be jumping onto the land that is connected to the bridge that you drive under which leads out to that boat to your right.
Dragon Mines shortcut
About a quarter of the way through the race is a railroad track with coal cars on it that go to the right. Follow the coal cars into the tunnel in the side of the wall, then follow the railroad track until it appears at the middle section of the track. You will get run over by the coal cars, but you will still end up ahead.
Oxide Station shortcut
There are three turbo pads after the first tunnel. After the third pad, turn left and jump over wall to land on the lower of the two tracks for a huge shortcut. Note: You cannot accomplish this with super turbo pads, as you will go too far.
Papu Pyramid shortcut
In Papu's Pyramid, go to the part where steps appear. Go on the right side where the turbo is located. Hit it and immediately go left and jump onto the ledge. Follow it and you will jump right onto the bridge and get an apple box.
In Papu Pyramid, before you get to the turn before the stairs, there are two bars that have arrows pointing to the right. Go between them, but keep to the right and jump at the last second to land on a hidden ledge. Then, jump off it. If done correctly, you will land on the other shortcut, or be lined up for it.
There is a jump on the way to the hairpin turn by the finish line. If you time a jump perfectly, you can get across to the other side. This trick has a near 100% chance if done with Aku Aku/Uka Uka or a speed boost. Also, when you approach the other end of the track, release X and press Circle + Right to turn in the air so you do not fall off the other end.
Polar Pass shortcut
There is a wall before the jump at Polar Pass. Enable the "Unlimited masks" code and use it before the wall to jump over it.
Sewer Speedway shortcut
In Sewer Speedway, you can take a shortcut that will enable you to go faster and end up ahead of the pack. This shortcut can only be reached with a speed power-up. Go into the tunnels immediately after the first part. Stay on the left ledge and look above the right ledge. You will see a hole in the wall. Speed into it and follow the pathway.
Slide Coliseum shortcut
There is a very sharp turn at Slide Coliseum. Get a Mask or Speed burst. Use the little hill as a ramp and jump over it. Drive straight and you will be at the end of the turn.
Tiger Temple shortcut
About half way through the Tiger Temple track is a face in a wall on the left. Shoot a missile, bomb, poison potion (fired forwards) at the mouth of the face, or have an Aku Aku/Uka Uka. The mouth will open and you can drive straight through a shortcut.
Cortex Castle Shortcut
Near the end of cortex castle there is a bit of track that does a hairpin turn all you need to do is get a mask or a speed booster and just before the ramp up press o and jump to the left you should land a bit of track in the air. This should nock off a lot of time and put you in first place.
Source
To get infinite masks, hold L1 + R1 at the main menu and press left, triangle, right, left, circle, right, down, down. If done correctly, you will hear a sound. As far as I know, this code does not work in adventure mode.
Infinite Wumpa Fruit
Hold L1 + R1 at the main menu and press down, right, right, down, down. You should then hear a sound confirming correct entry.
Unlock Nitros Oxid
Complete adventure mode with all platinum relics, next defeat all n. trophys ghost cars in time trial tracks in order starting with crash cove first do not proceed to defeat oxides ghost. next defeat all of oxides ghosts in time trial tracks in order starting with crash cove first. then at the main title screen hold L1 + R1 and press Right, Circle, Triangle, Left, Down, Circle, Triangle, and Left . Oxide will now be on character select screen. scroll down to 2nd screen.
N. Trophy
To race as N. Trophy you must open and beat his best time in Time Trial mode on every track.
Ripper Roo
win the Red Gem Cup in Adventure mode.
Komodo Joe
Win the Blue Gem Cup in Adventure mode.
Papu Papu
Win the Green Gem Cup in Adventure mode.
Nitros Oxide
You must beat his ghost in Time Trial mode on every track.
Nitros Oxide's Space Ship
To get Nitros' spacecraft get four Boss Keys.
Pinstripe
To race as Pinstripe, win the Yellow Gem Cup in Adventure mode.
Playable demo of Spyro 2
At the New game screen, hold L1 + R1 and press Down, Circle, Triangle, Right.
Penta Penguin: All Below
Hold L1 + R1 and press Down, Right, Triangle, Down, Left, Triangle, Up at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Penta Penguin will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Ripper Roo
Hold L1 + R1 and press Right, Circle(2), Down, Up, Down, Right at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, win the Red Gem cup. Ripper Roo will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
N. Trophy
Hold L1 + R1 and press Down, Left, Right, Up, Down, Right(2) at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, successfully complete the "Roos Tubes" level in time trial mode. N.Tropy can be unlocked with a time of 1.47.87. N.Tropy will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Papu Papu
Hold L1 + R1 and press Left, Triangle, Right, Down, Right, Circle, Left(2), Down at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, win the Green Gem cup. Papu Papu will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Komodo Joe
Hold L1 + R1 and press Down, Circle, Left(2), Triangle, Right, Down at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, win the Blue Gem cup. . Komodo Joe will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Pinstripe
Hold L1 + R1 and press Left, Right, Triangle, Down, Right, Down at the main menu. A sound will confirm correct code entry. Alternately, win the Yellow Gem cup. Pinstripe will be selectable in versus, arcade, time trial, and battle modes.
Extra tracks
Hold L1 + R1 and press Right(2), Left, Triangle, Right, Down(2) at the main menu. A sound will confirm correct code entry. The turbo track and three bonus battle arenas will now be unlocked.
Super turbo pads
Hold L1 + R1 and press Triangle, Right(2), Circle, Left at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Always get invisibility power-ups
Hold L1 + R1 and press Down, Left, Right, Up, Down, Right at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Invisibility
Hold L1 + R1 and press Up(2), Down, Right(2), Up at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Unlimited bombs
Hold L1 + R1 and press Triangle, Right, Down, Right, Up, Triangle, Left at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Unlimited Wumpa Fruit
Hold L1 + R1 and press Down, Right(2), Down(2) at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Unlimited masks
Hold L1 + R1 and press Left, Triangle, Right, Left, Circle, Right, Down(2) at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
View turbo counter
Hold L1 + R1 and press Triangle, Down(2), Circle, Up at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Playable Spyro The Dragon 2 demo
Hold L1 + R1 and press Down, Circle, Triangle, Right at the main menu. A sound will confirm correct code entry.
Nitros Oxide
Get a time lower than N. Trophy's best on time trail mode to unlock Nitros Oxide track ghost. Defeat the ghost on each time trial track to race as Nitros Oxide.
Fake Crash
Win the Purple Gem cup to unlock Fake Crash.
Extra battle mode arenas
Successfully complete the arcade one player mode under the easy, medium, and hard difficulty setting for all for cups to receive a total of four new battle arenas. The easy difficulty setting unlocks the "Parking Lot", normal unlocks "The North Bowl", and hard unlocks "Lab Basement".
Red Gem cup
Collect all four red coins in adventure mode.
Green Gem cup
Collect all four green coins in adventure mode.
Blue Gem cup
Collect all four blue coins in adventure mode.
Yellow Gem cup
Collect all four yellow coins in adventure mode.
Purple Gem cup
Collect all four purple coins in the crystal levels of adventure mode.
Turbo track
Collect all coins and all five gems.
Scrapbook
Break N. Oxide's records in time trial mode to unlock a scrapbook option at the main menu.
Firing poison potions forward
Press Up or Left Analog-stick Up while pressing Circle to fire poison potions forward.
Fire bowling bombs backwards
Press Down or Left Analog-stick Down while pressing Circle to fire bowling bombs backward.
Defeating Bosses
Do not stay directly behind a Boss to avoid getting hit by power-ups. A Boss cannot hit you if you are in front of him, so drive fast.
Power slides
Power slides are always good for any turn, but if L1 or R1 is held too long you will spin out and lose precious time.
Get Bombs Off
Keep pressing L1 and R1 and it gets bombs off of your back.
Crash Cove shortcut
Near the beginning of the track is a ramp with two fruit boxes at the end of it, just before a small lake. Stay to the right of the ramp and begin turning left toward the mountain once you pass the ramp. You will be driving through the lake. You will have to practice this, but it dips right before you would run into the mountain. As your head goes completely underwater, hold Jump. You will jump onto the shortcut and can pick up a box before jumping back down and rejoining the race near the bridge. You can begin your turn when you pass the single star on the ground just to the right of the ramp. You will be jumping onto the land that is connected to the bridge that you drive under which leads out to that boat to your right.
Dragon Mines shortcut
About a quarter of the way through the race is a railroad track with coal cars on it that go to the right. Follow the coal cars into the tunnel in the side of the wall, then follow the railroad track until it appears at the middle section of the track. You will get run over by the coal cars, but you will still end up ahead.
Oxide Station shortcut
There are three turbo pads after the first tunnel. After the third pad, turn left and jump over wall to land on the lower of the two tracks for a huge shortcut. Note: You cannot accomplish this with super turbo pads, as you will go too far.
Papu Pyramid shortcut
In Papu's Pyramid, go to the part where steps appear. Go on the right side where the turbo is located. Hit it and immediately go left and jump onto the ledge. Follow it and you will jump right onto the bridge and get an apple box.
In Papu Pyramid, before you get to the turn before the stairs, there are two bars that have arrows pointing to the right. Go between them, but keep to the right and jump at the last second to land on a hidden ledge. Then, jump off it. If done correctly, you will land on the other shortcut, or be lined up for it.
There is a jump on the way to the hairpin turn by the finish line. If you time a jump perfectly, you can get across to the other side. This trick has a near 100% chance if done with Aku Aku/Uka Uka or a speed boost. Also, when you approach the other end of the track, release X and press Circle + Right to turn in the air so you do not fall off the other end.
Polar Pass shortcut
There is a wall before the jump at Polar Pass. Enable the "Unlimited masks" code and use it before the wall to jump over it.
Sewer Speedway shortcut
In Sewer Speedway, you can take a shortcut that will enable you to go faster and end up ahead of the pack. This shortcut can only be reached with a speed power-up. Go into the tunnels immediately after the first part. Stay on the left ledge and look above the right ledge. You will see a hole in the wall. Speed into it and follow the pathway.
Slide Coliseum shortcut
There is a very sharp turn at Slide Coliseum. Get a Mask or Speed burst. Use the little hill as a ramp and jump over it. Drive straight and you will be at the end of the turn.
Tiger Temple shortcut
About half way through the Tiger Temple track is a face in a wall on the left. Shoot a missile, bomb, poison potion (fired forwards) at the mouth of the face, or have an Aku Aku/Uka Uka. The mouth will open and you can drive straight through a shortcut.
Cortex Castle Shortcut
Near the end of cortex castle there is a bit of track that does a hairpin turn all you need to do is get a mask or a speed booster and just before the ramp up press o and jump to the left you should land a bit of track in the air. This should nock off a lot of time and put you in first place.
Source
Friday, November 19, 2010
Teka-Teki Albert Eintein
Albert Einstein menyusun Teka-Teki ini pada abad yang lalu. Ia menyatakan, 98% penduduk di dunia tidak mampu memecahkan Teka-teki ini. Apakah kamu termasuk yang 2% lagi?. Dari data diperoleh banyak para sarjana (sekitar 80%) dalam test psikotest waktu melamar pekerjaan tidak mampu menjawabnya. Buktikan!
Mari kita mulai!
Ada lima buah rumah yang masing-masing memiliki warna yang berbeda, setiap rumah dihuni satu orang pria dengan kebangsaan yang berbeda beda, setiap penghuni menyukai satu jenis minuman tertentu, merokok dengan merek rokok tertentu dan memelihara satu jenis hewan tertentu. Tidak satupun dari kelima orang tersebut yang minum minuman yang sama, merokok merek rokok yang sama, dan memelihara hewan yang sama seperti penghuni yang lain. dan pertanyaannya: Siapakah yang memelihara IKAN?
Petunjuk :
- Orang Inggris tinggal didalam rumah berwarna merah
- Orang Swedia memelihara anjing
- Orang Denmark senang minum teh
- Rumah berwarna hijau terletak tepat di sebelah kiri rumah berwarna putih
- Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi
- Orang yang merokok PallMall memelihara burung
- Penghuni rumah yang terletak ditengah-tengah senang minum susu
- Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill
- Orang Norwegia tinggal dirumah paling pertama
- Orang yang merokok Marlboro tinggal disebelah orang yang memelihara kucing
- Orang yang memelihara kuda tinggal di sebelah orang yang merokok Dunhill
- Orang yang merokok StarMild senang minum bir
- Disebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia
- Orang Jerman merokok DjiSamSoe
- Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air
Berusahalah terlebih dahulu, Jangan Menyerah.
Tapi kalo ga sanggup bisa langsung pencet CTRL+A
Solusi:
- Orang Norwegia tinggal di rumah paling pertama.
- Penghuni rumah yang terletak ditengah-tengah senang minum susu.
- Disebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia.
- Rumah berwarna hijau terletak tepat di sebelah kiri rumah berwarna putih
- Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi.
- Orang Inggris tinggal didalam rumah berwarna merah.
- Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill.
- Orang yang memelihara kuda tinggal di sebelah orang yang merokok Dunhill.
- Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.
- Orang yang merokok Marlboro tinggal disebelah orang yang memelihara kucing.
- Orang yang merokok StarMild senang minum bir.
- Orang Denmark senang minum teh.
- Orang Jerman merokok DjiSamSoe.
- Orang Swedia memelihara anjing.
- Orang yang merokok PallMall memelihara burung
- Jadi Norwegia, kuning, dunhill, air, kucing
- Jadi Denmark, biru, malboro, teh, kuda
- Jadi Inggris, merah, pallmall, susu, burung
- Jadi Jerman, hijau, djisamsoe, kopi, IKAN
- Jadi Swedia, putih, starmild, bir, anjing
Perbedaan Regulator Linear dan Regulator Switching
Regulator Linear
Beberapa fungsi yang masuk dalam proses pengubahan daya AC ke DC adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, pada Gambar 2 dapat dilihat dua buah contoh rangkaian yang umum dipakai untuk menghasilkan daya DC dari daya AC yaitu rangkaian dengan konfigurasi Center-Tapped Transformer dan Penyearah Bridge (Bridge Rectifier). Kedua contoh tersebut memakai penyearah jenis gelombang penuh (full wave rectifier) yang mengakibatkan tingkatan ripple yang minimum pada gelombang keluaran.
Pada konfigurasi Center-Tapped Transformer, hanya terdapat dua buah dioda didalamnya dan dengan demikian hanya ada satu penjatuhan tegangan (voltage drop) pada dioda disetiap jalur arus dari transformer ke filter kapasitor. Lain halnya dengan konfigurasi Bridge yang menggunakan empat buah dioda, sehingga mengakibatkan dua voltage drop pada dioda disetiap jalur arus dari sisi transformer ke sisi filter. Namun demikian, walaupun Center-Tapped memiliki keuntungan pemakaian komponen yang lebih sedikit, namun setiap dioda paling tidak harus menahan tegangan balik (reverse voltage) yang besarnya dua kali lipat dari pada setiap dioda yang digunakan pada konfigurasi Bridge. Pada Gambar 2 juga terlihat adanya blok yang berisikan pengatur linier (Linear Regulator). Blok tersebut tidak lain berfungsi sebagai pengatur level daya sesuai dengan level yang diminta oleh beban dan secara bersamaan juga menekan tingkat ripple pada gelombang keluaran.
Regulator Switching
Power Supply tipe switching menjadi semakin populer pemakaiannya karena tipe ini memberikan penyediaan daya DC yang efisiensi dan densitas dayanya sangat tinggi dibandingkan dengan tipe linier. Untuk lebih jelasnya, beberapa perbandingan antara kedua tipe tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Teknologi penyediaan daya DC melalui tipe switching sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Teknologi tersebut sudah mulai dikembangkan sejak sekitar tahun 60-an dan penggunaannya sangat terbatas pada aplikasi militer dan ruang angkasa karena komponen switch yang masih mahal dan kemampuan dayanya juga terbatas. Namun, karena semakin pesatnya perkembangan teknologi solid state termasuk didalamnya, pembuatan solid state switch, maka kedua halangan tersebut semakin lama semakin berkurang sehingga produksi tipe switching ini pun merembet perkembangannya ke lapangan industri, penelitian, pendidikan dan lain sebagainya.
Dari segi efisiensi, tipe linier tidak begitu baik, karena pada prosesnya hasil keluaran penyearah diturunkan tegangannya melalui pengatur linier (linear regulator), dan selisih antara tegangan yang masuk dan tegangan yang dihasilkan dibuang dalam bentuk panas. Akibat penyerapan panas (pembuangan energi) yang besar dalam proses tipe linier tersebut sehingga efisiensinya pun menjadi kecil. Sedangkan pada tipe switching, perbaikan efisiensi dicapai dengan cara pengaturan medan magnet akibat selisih tegangan masukan dengan keluaran. Pengaturan yang dimaksud berhubungan dengan proses penyimpanan dan pembuangan energi magnet yang mana pada waktu komponen penyimpan energi magnet sampai pada titik energi tertentu, maka switch yang dipakai untuk mengirim daya ke sisi beban dimatikan (off state), dan komponen penyimpan energi magnet tadi kemudian mengambil alih tugas switch untuk mengirim daya yang tersimpan menuju ke sisi beban. Apabila ‘tabungan’ energi magnet tadi hampir habis, maka switch kembali dihidupkan (on state) untuk mengambil alih kembali tugas pengiriman daya ke beban dan secara bersamaan mulai menyimpan kembali energi magnet untuk mengulang proses yang sama.
Salah satu topologi dari power supply tipe switching adalah dengan metoda flyback (flyback regulator) seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3. Pengaturan besarnya daya keluaran melalui komponen switch dikendalikan dengan metoda modulasi lebar pulsa atau PWM (Pulse Width Modulation) dimana semakin lama switch berstatus ON semakin banyak energi yang disimpan dalam transformer dan semakin besar pula daya yang dikirim ke beban. Selain itu, untuk menghasilkan tegangan keluaran yang stabil, maka tegangan tersebut dapat diumpan balik dan dibandingkan dengan tegangan referensi (reference voltage) dan selisihnya kemudian dapat digunakan untuk mengendalikan lamanya switch berstatus ON dan OFF. Pada gambar 4, dapat dilihat konfigurasi lengkap dari metoda Flyback tersebut. Sebutan lain power supply tipe switching adalah tipe "off-line" karena tegangan DC yang menjadi masukan adalah melalui proses penyearah langsung dengan penyearah Bridge dari sisi AC atau dari jaringan listrik dengan tanpa menggunakan transformer 50 atau 60 Hz. Pada rangkaian yang sama juga terlihat adanya sistim umpan balik yang harus terisolasi dari sisi AC dengan menggunakan transformer ukuran kecil ataupun dengan opto-isolator.
Banyak power supply dari tipe switching yang memiliki lebih dari satu keluaran. Banyaknya keluaran tersebut akan sangat berguna karena sering kita jumpai bermacam peralatan elektronika seperti halnya dalam sistim komputer yang membutuhkan tegangan atau daya yang berbeda beda untuk bermacam bagian atau komponen didalamnya.
Gambar 5 menunjukkan salah satu rangkaian Flyback yang dapat menghasilkan lebih dari satu keluaran. Pada gambar tersebut terlihat bahwa hanya satu keluaran saja yang memiliki umpan balik, sehingga keluaran keluaran yang lain tidak akan begitu teregulasi dengan baik. Masih banyak lagi contoh topologi lainnya yang digunakan untuk penyediaan daya DC baik itu dengan satu atau lebih keluaran seperti misalnya pengubah Forward, Buck, Boost, Cuk, Push-Pull, Full Bridge, Half Bridge, Sepic dan lain lainnya.
Sumber: http://www.elektroindonesia.com
Beberapa fungsi yang masuk dalam proses pengubahan daya AC ke DC adalah sebagai berikut:
- Pengubahan Tegangan atau Voltase, berfungsi untuk mengubah tegangan listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik ke level yang diinginkan
- Penyearah, sebagai pengubah arah tegangan atau voltase dari AC ke DC
- Filter atau penyaring, bertugas sebagai pembersih gelombang keluaran dari riak (ripple) yang berasal dari proses penyearahan
- Pengaturan (regulation), bertujuan untuk mengendalikan tegangan keluaran sehingga menjadi stabil walaupun terjadi variasi atau perubahan pada suhu, beban, maupun tegangan masukan dari jaringan transmisi listrik
Gambar 1. Karakteristik ideal dan praktis pada pengubah ke DC |
Pada konfigurasi Center-Tapped Transformer, hanya terdapat dua buah dioda didalamnya dan dengan demikian hanya ada satu penjatuhan tegangan (voltage drop) pada dioda disetiap jalur arus dari transformer ke filter kapasitor. Lain halnya dengan konfigurasi Bridge yang menggunakan empat buah dioda, sehingga mengakibatkan dua voltage drop pada dioda disetiap jalur arus dari sisi transformer ke sisi filter. Namun demikian, walaupun Center-Tapped memiliki keuntungan pemakaian komponen yang lebih sedikit, namun setiap dioda paling tidak harus menahan tegangan balik (reverse voltage) yang besarnya dua kali lipat dari pada setiap dioda yang digunakan pada konfigurasi Bridge. Pada Gambar 2 juga terlihat adanya blok yang berisikan pengatur linier (Linear Regulator). Blok tersebut tidak lain berfungsi sebagai pengatur level daya sesuai dengan level yang diminta oleh beban dan secara bersamaan juga menekan tingkat ripple pada gelombang keluaran.
Gambar 2. Dua jenis rangkaian tipe linier |
Regulator Switching
Power Supply tipe switching menjadi semakin populer pemakaiannya karena tipe ini memberikan penyediaan daya DC yang efisiensi dan densitas dayanya sangat tinggi dibandingkan dengan tipe linier. Untuk lebih jelasnya, beberapa perbandingan antara kedua tipe tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Spesifikasi | Tipe Linier | Tipe Switching |
Pengaturan Beban (Load regulation) Variasi Gelombang Keluaran (Output Ripple) Variasi Voltase masukan (Input Voltage Range) Efisiensi Densitas Daya (Power Density) Waktu Peralihan (Transient Recovery) | 0.02-0.01% 0.5-2 mV rms +/- 10% 40-55% 0.5 W/in^3 50 usec | 0.1-1.0% 25-100 mV p-p +/- 50% 60-80% 2.3 W/in^3 300 usec |
Teknologi penyediaan daya DC melalui tipe switching sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Teknologi tersebut sudah mulai dikembangkan sejak sekitar tahun 60-an dan penggunaannya sangat terbatas pada aplikasi militer dan ruang angkasa karena komponen switch yang masih mahal dan kemampuan dayanya juga terbatas. Namun, karena semakin pesatnya perkembangan teknologi solid state termasuk didalamnya, pembuatan solid state switch, maka kedua halangan tersebut semakin lama semakin berkurang sehingga produksi tipe switching ini pun merembet perkembangannya ke lapangan industri, penelitian, pendidikan dan lain sebagainya.
Dari segi efisiensi, tipe linier tidak begitu baik, karena pada prosesnya hasil keluaran penyearah diturunkan tegangannya melalui pengatur linier (linear regulator), dan selisih antara tegangan yang masuk dan tegangan yang dihasilkan dibuang dalam bentuk panas. Akibat penyerapan panas (pembuangan energi) yang besar dalam proses tipe linier tersebut sehingga efisiensinya pun menjadi kecil. Sedangkan pada tipe switching, perbaikan efisiensi dicapai dengan cara pengaturan medan magnet akibat selisih tegangan masukan dengan keluaran. Pengaturan yang dimaksud berhubungan dengan proses penyimpanan dan pembuangan energi magnet yang mana pada waktu komponen penyimpan energi magnet sampai pada titik energi tertentu, maka switch yang dipakai untuk mengirim daya ke sisi beban dimatikan (off state), dan komponen penyimpan energi magnet tadi kemudian mengambil alih tugas switch untuk mengirim daya yang tersimpan menuju ke sisi beban. Apabila ‘tabungan’ energi magnet tadi hampir habis, maka switch kembali dihidupkan (on state) untuk mengambil alih kembali tugas pengiriman daya ke beban dan secara bersamaan mulai menyimpan kembali energi magnet untuk mengulang proses yang sama.
Gambar 3. Rangkaian dasar Flyback Regulator |
Gambar 4. Rangkaian lengkap Flyback Regulator |
Gambar 5. Rangkaian Flyback dengan keluaran lebih dari satu |
Gambar 5 menunjukkan salah satu rangkaian Flyback yang dapat menghasilkan lebih dari satu keluaran. Pada gambar tersebut terlihat bahwa hanya satu keluaran saja yang memiliki umpan balik, sehingga keluaran keluaran yang lain tidak akan begitu teregulasi dengan baik. Masih banyak lagi contoh topologi lainnya yang digunakan untuk penyediaan daya DC baik itu dengan satu atau lebih keluaran seperti misalnya pengubah Forward, Buck, Boost, Cuk, Push-Pull, Full Bridge, Half Bridge, Sepic dan lain lainnya.
Sumber: http://www.elektroindonesia.com
Metoda Penyediaan Sumber Daya DC
Dari berbagai ragam barang atau peralatan elektronik yang kita jumpai saat ini, akan kita dapati bahwa hampir semua bagian bagiannya dijalankan oleh sumber tenaga satu arah (DC). Penyediaan sumber tenaga DC tersebut dapat dalam bentuk baterai ataupun sumber daya (power supply) DC yang mana keluaran DC nya tidak hanya harus tersaring (filter) dengan bersih tetapi juga teregulasi dengan baik. Dalam sistim pengubahan daya, terdapat empat jenis proses yang telah dikenal yaitu sistim pengubahan daya AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC, dan AC ke AC. Masing masing sistim pengubahan memiliki keunikan aplikasi tersendiri, namun ada dua yang implementasinya kemudian berkembang pesat dan luas yaitu sistim pengubahan AC ke DC (DC power supply) dan DC ke DC (DC-DC converter).
Teknologi penyediaan tenaga DC telah mengalami evolusi selama bertahun tahun dari menggunakan pipa vakum (vacuum tube) yang berukuran besar dan sekaligus berbahaya karena bertegangan tinggi, sampai kepada metoda penyediaan yang memanfaatkan teknologi solid state dengan ukuran yang lebih kecil dan berkapasitas tegangan yang lebih rendah sehingga relatif lebih aman. Lain daripada itu, seperti yang telah disebut sebelumnya, bahwa penyediaan sumber tenaga DC ini memegang peranan yang sangat penting dalam penggunaan barang barang elektronik, maka dari itu peralatan penyedia sumber tenaga DC ini, seperti power supply DC dan pengubah DC-DC (DC-DC converter), menjadi salah satu bidang elektronik yang meraih pasaran yang besar. Tercatat bahwa penjualan power supply DC dan DC-DC converter diseluruh dunia tahun lalu mencapai angka 5 milyar dolar AS . Angka ini akan terus menanjak, seiring dengan bertambahnya konsumen barang barang eletronik dewasa ini maupun dimasa mendatang.
Selanjutnya, perkembangan teknologi penyediaan tenaga DC tidak hanya berkisar pada kemampuan untuk mengurangi atau menambah kapasitas daya serta menurunkan dimensi fisik, tetapi juga pada cara pengolahan daya itu sendiri. Pada mulanya metoda yang digunakan dikenal dengan nama tipe linier (linear mode). Pada sistim pengubahan AC ke DC, tipe linier bercirikan penggunaan kombinasi transformer 50/60Hz yang kemudian dilanjutkan dengan proses penyearah (rectifier), penyaring (filter), dan akhirnya pengatur linier (linear regulator). Oleh karena pengolahan frekuensi 50/60Hz inilah maka tipe linier cenderung menghasilkan alat penyedia daya DC yang relatif besar ukurannya, karena komponen yang dipakai untuk mengolah 50/60 Hz tersebut seperti transformer maupun kapasitornya akan berukuran besar pula. Kemudian lahir tipe ke dua yang dikenal sebagai tipe peralihan atau switching (switching mode), yang tidak hanya menghasilkan penyediaan daya DC yang jauh lebih efisien dari tipe linier, tetapi juga relatif lebih kecil dan ringan ukurannya. Pada tipe switching, strategi yang dipakai adalah dengan menghilangkan proses pengolahan frekuensi 50/60 Hz melalui proses penyearah (rectification) langsung dari voltase masukan, kemudian keluaran dari penyearah tadi mengalami proses pemotongan (chopped) sehingga menghasilkan deretan pulsa yang berfrekuensi (switching frequency) tinggi, sekitar 20 kHz sampai 500 kHz, lalu diteruskan ke transformer yang tentunya juga berfrekuensi tinggi, hingga pada akhirnya ke filter untuk hasil keluaran akhir. Sebagai akibat pengolahan daya melalui frekuensi tinggi inilah maka tipe swtiching menghasilkan produk akhir yang ukuran dan beratnya akan lebih kecil dari tipe linier.
Dalam memilih sistim pengubah daya baik itu dari daya AC ke DC maupun DC ke DC, pertama kali kita dihadapkan pada pilihan antara tipe linier atau switching. Pilihan mana yang kita ambil tentu saja tergantung dari aplikasi yang akan dibuat dengan batasan atau spesifikasi yang tersedia. Misalnya saja, untuk aplikasi dimana ukuran ataupun berat bukan merupakan hal yang penting, maka tipe linier lah yang paling sesuai karena selain sederhana dalam rancangannya juga sangat baik dalam pengaturan beban dan juga sangat kecil tingkat ripple dan noise pada keluarannya. Namun untuk aplikasi dimana fleksibilitas, dimensi fisik dan efisiensi tinggi sangat berperan seperti misalnya pada aplikasi ruang angkasa, maka tipe switchinglah yang menjadi solusinya.
Satu hal yang juga penting dalam implementasi power supply adalah cara pemasangan yang sesuai untuk pendistribusian beban. Salah satu kesalahan umum dalam menghubungkan pengubah daya seperti power supply pada beban terlihat pada gambar 6. Dalam rangkaian paralel seperti ini, tegangan pada satu beban akan bergantung pada arus listrik yang mengalir pada beban lainnya dan putaran DC (DC ground loop) pun terbentuk. Beban nomor 3 akan menerima tegangan yang paling rendah. Konfigurasi seperti ini sedapat mungkin dihindari, kecuali pada aplikasi yang memerlukan arus listrik keluaran yang relatif rendah dimana tegangan yang berkurang karena konduktor yang menghubungi beban tidak begitu berpengaruh.
Sebagai alternatif yang lebih baik dari rangkaian paralel adalah rangkaian yang diberi nama Radial seperti pada Gambar 7. Satu pasang terminal positive dan negative pada semua beban dihubungkan dengan kabel langsung dari terminal keluaran pengubah daya. Dengan demikian maka tidak akan terjadi ground loop, dan pengaruh beban satu terhadap beban lainnya akan menjadi kecil.
Penelitian dan pengembangan teknologi pengubahan daya, terutama pada tipe switching, masih terus berlangsung dengan aktif sampai saat ini. Hal tersebut bervariasi dari yang bertujuan untuk menghasilkan teknik yang lebih meningkatkan efisiensi, investigasi pengolahan daya yang dapat mengurangi daya yang hilang (power loss) pada komponen switch, penelitian berbagai macam aplikasi sistim pengubah daya, sampai pada pencarian alternatif penggunaan komponen switch yang cepat sehingga dapat meningkatkan kecepatan frekuensi switching. Tambahan lagi, seperti sudah disebut sebelumnya bahwa bisnis peralatan pengubah daya tersebut, saat ini telah mencapai 5 milyar dolar AS pertahunnya dan akan terus meningkat dengan bertambahnya konsumen atau pemakai paralatan elektronika. Oleh karena itu, sangatlah disayangkan jika Indonesia tidak ikut berperan aktif dalam menggunakan peluang yang baik tersebut untuk penelitian, pengembangan, maupun pemasaran teknologi sistim pengubahan daya yang relatif tidak mahal dan tidak sulit untuk diterapkan di Indonesia.
Sumber: http://www.elektroindonesia.com
Teknologi penyediaan tenaga DC telah mengalami evolusi selama bertahun tahun dari menggunakan pipa vakum (vacuum tube) yang berukuran besar dan sekaligus berbahaya karena bertegangan tinggi, sampai kepada metoda penyediaan yang memanfaatkan teknologi solid state dengan ukuran yang lebih kecil dan berkapasitas tegangan yang lebih rendah sehingga relatif lebih aman. Lain daripada itu, seperti yang telah disebut sebelumnya, bahwa penyediaan sumber tenaga DC ini memegang peranan yang sangat penting dalam penggunaan barang barang elektronik, maka dari itu peralatan penyedia sumber tenaga DC ini, seperti power supply DC dan pengubah DC-DC (DC-DC converter), menjadi salah satu bidang elektronik yang meraih pasaran yang besar. Tercatat bahwa penjualan power supply DC dan DC-DC converter diseluruh dunia tahun lalu mencapai angka 5 milyar dolar AS . Angka ini akan terus menanjak, seiring dengan bertambahnya konsumen barang barang eletronik dewasa ini maupun dimasa mendatang.
Selanjutnya, perkembangan teknologi penyediaan tenaga DC tidak hanya berkisar pada kemampuan untuk mengurangi atau menambah kapasitas daya serta menurunkan dimensi fisik, tetapi juga pada cara pengolahan daya itu sendiri. Pada mulanya metoda yang digunakan dikenal dengan nama tipe linier (linear mode). Pada sistim pengubahan AC ke DC, tipe linier bercirikan penggunaan kombinasi transformer 50/60Hz yang kemudian dilanjutkan dengan proses penyearah (rectifier), penyaring (filter), dan akhirnya pengatur linier (linear regulator). Oleh karena pengolahan frekuensi 50/60Hz inilah maka tipe linier cenderung menghasilkan alat penyedia daya DC yang relatif besar ukurannya, karena komponen yang dipakai untuk mengolah 50/60 Hz tersebut seperti transformer maupun kapasitornya akan berukuran besar pula. Kemudian lahir tipe ke dua yang dikenal sebagai tipe peralihan atau switching (switching mode), yang tidak hanya menghasilkan penyediaan daya DC yang jauh lebih efisien dari tipe linier, tetapi juga relatif lebih kecil dan ringan ukurannya. Pada tipe switching, strategi yang dipakai adalah dengan menghilangkan proses pengolahan frekuensi 50/60 Hz melalui proses penyearah (rectification) langsung dari voltase masukan, kemudian keluaran dari penyearah tadi mengalami proses pemotongan (chopped) sehingga menghasilkan deretan pulsa yang berfrekuensi (switching frequency) tinggi, sekitar 20 kHz sampai 500 kHz, lalu diteruskan ke transformer yang tentunya juga berfrekuensi tinggi, hingga pada akhirnya ke filter untuk hasil keluaran akhir. Sebagai akibat pengolahan daya melalui frekuensi tinggi inilah maka tipe swtiching menghasilkan produk akhir yang ukuran dan beratnya akan lebih kecil dari tipe linier.
Dalam memilih sistim pengubah daya baik itu dari daya AC ke DC maupun DC ke DC, pertama kali kita dihadapkan pada pilihan antara tipe linier atau switching. Pilihan mana yang kita ambil tentu saja tergantung dari aplikasi yang akan dibuat dengan batasan atau spesifikasi yang tersedia. Misalnya saja, untuk aplikasi dimana ukuran ataupun berat bukan merupakan hal yang penting, maka tipe linier lah yang paling sesuai karena selain sederhana dalam rancangannya juga sangat baik dalam pengaturan beban dan juga sangat kecil tingkat ripple dan noise pada keluarannya. Namun untuk aplikasi dimana fleksibilitas, dimensi fisik dan efisiensi tinggi sangat berperan seperti misalnya pada aplikasi ruang angkasa, maka tipe switchinglah yang menjadi solusinya.
Satu hal yang juga penting dalam implementasi power supply adalah cara pemasangan yang sesuai untuk pendistribusian beban. Salah satu kesalahan umum dalam menghubungkan pengubah daya seperti power supply pada beban terlihat pada gambar 6. Dalam rangkaian paralel seperti ini, tegangan pada satu beban akan bergantung pada arus listrik yang mengalir pada beban lainnya dan putaran DC (DC ground loop) pun terbentuk. Beban nomor 3 akan menerima tegangan yang paling rendah. Konfigurasi seperti ini sedapat mungkin dihindari, kecuali pada aplikasi yang memerlukan arus listrik keluaran yang relatif rendah dimana tegangan yang berkurang karena konduktor yang menghubungi beban tidak begitu berpengaruh.
Distribusi Paralel |
Distribusi Radial |
Sumber: http://www.elektroindonesia.com
Wednesday, November 17, 2010
Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted pair memiliki karakteristik sebagai berikut:
Terdapat dua jenis twisted pair yang sering digunakan pada jaringan, yaitu: UTP (Unshielded Twisted Pair); Merupakan kawat telepon biasa, tipe 100ohm, banyak dijumpai di gedung perkantoran.
Satu lagi adalah STP (Shielded Twisted Pair); Memiliki kinerja lebih baik pada laju data yang tinggi, twisted pair dilindungi oleh logam untuk mengurangi interferensi.
Kabel STP memang lebik baik dari UTP, tetapi lebih mahal. Terdapat beberapa konektor yang digunakan pada twisted pair, sesuai kabel yang digunakan, yaitu:
- Panjang pilinan 5-15cm
- Ketebalan 0,4-0,9mm
- Laju data untuk PBX digital adalah 64kbps
- Laju data untuk aplikasi jarak jauh adalah 4Mbps
- Laju data untuk LAN (jarak 1km) adalah 10Mbps
- Laju data untuk jumlah terminal terbatas (jarak puluhan meter) adalah 100Mbps-1Gbps
- Jarak amplifier 5-6km untuk sinyal analog
- Jarak repeater 2-3km untuk transmisi digital
- Redaman sangat sensitif terhadap kenaikan frekuensi
- Murah dan paling banyak digunakan
Terdapat dua jenis twisted pair yang sering digunakan pada jaringan, yaitu: UTP (Unshielded Twisted Pair); Merupakan kawat telepon biasa, tipe 100ohm, banyak dijumpai di gedung perkantoran.
Satu lagi adalah STP (Shielded Twisted Pair); Memiliki kinerja lebih baik pada laju data yang tinggi, twisted pair dilindungi oleh logam untuk mengurangi interferensi.
Kabel STP memang lebik baik dari UTP, tetapi lebih mahal. Terdapat beberapa konektor yang digunakan pada twisted pair, sesuai kabel yang digunakan, yaitu:
Thursday, November 4, 2010
Warkop History & Collection
History
Warkop atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (nama asli Nanu Mulyono), Rudy Badil, Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila Jakarta. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir. Dalam acara itu, Rudi Badil dalam obrolan sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro yang berasal dari Purbalingga berperan saebagai Mastowi (orang Tegal), Ubai (orang Ansori). Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam: Mas Bei (orang Jawa), Acing/Acong (orang Tionghoa), dan Buyung (orang Padang). Nanu yang asli Madiun sering berperan sebagai Tulo (orang Batak). Dono sendiri hanya berperan sebagai Mas Slamet (orang Jawa).
Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright). Untuk hal itu, Rudy mengaku “Pernah sekali saya coba di panggung TIM, saya menyadari bahwa saya tidak mampu. Setelah itu ya nggak usah saja,” Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.
Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMP IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personil gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa di tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp 20.000. Uang itu dirasakan para personil Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan. Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personil mendapat no pek go ceng (Rp 250.000). Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktek upeti itu.
Dari semua personil Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang ‘ndeso’ itu. Dono bahkan setelah lulus kuliah menjadi asisten dosen di FISIP UI tepatnya jurusan Sosiologi. Dono juga kerap menjadi pembawa acara pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.
Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat. Dari filmlah para personil Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena hampir tiap tahun mereka membintangi satu film di dekade 1980-an. Malah beberapa tahun ada dua film Warkop sekaligus. Dalam era televisi swasta dan menurunnya jumlah produksi film, DKI pun lantas memulai serial televisi sendiri. Serial ini tetap dipertahankan selama beberapa lama walaupun Kasino tutup usia di tahun 1997. Setelah Dono juga meninggal di tahun 2001, Indro menjadi satu-satunya personel Warkop. Sedangkan Nanu sudah meninggal tahun 1983 karena sakit liver dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.
Kelebihan Warkop dibandingkan grup lawak lain, adalah tingkat kesadaran intelektualitas para anggotanya. Karena sebagian besar adalah mahasiswa (yang kemudian beberapa menjadi sarjana), maka mereka sadar betul akan perlunya profesionalitas dan pengembangan diri kelompok mereka. Ini dilihat dari keseriusan mereka membentuk staf yang tugasnya membantu mereka dalam mencari bahan lawakan. Salah satu staf Warkop ini kemudian menjadi pentolan sebuah grup lawak, yaitu Tubagus Dedi Gumelar alias Miing Bagito. Saat itu Miing mengaku bahwa ia ingin sekali menjadi pelawak, dan kebetulan ia diterima menjadi staf Warkop. Kerjanya selain mengumpulkan bahan lawakan, melakukan survei lokasi (di kota atau daerah sekitar tempat Warkop akan manggung), kalau perlu melakukan pekerjaan pembantu sekalipun seperti menyetrika kostum para personil Warkop. Ini dilakukan Miing dengan serius, karena ia sadar disinilah pembelajaran profesionalitas sebuah kelompok lawak. Miing sempat ikut dalam kaset warkop dan film warkop, sebelum akhirnya membentuk kelompok lawak sendiri bersama Didin (saudaranya) dan Hadi Prabowo alias Unang yang diberi nama Bagito (alias Bagi Roto).
(For Download, you must wait and click "Skip Ads")
Film
- Mana Tahaaan… (1979) bersama Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi (Disc 1, Disc 2)
- Gengsi Dong (1980) bersama Camelia Malik (Disc 1, Disc 2)
- Pintar Pintar Bodoh (1980) bersama Eva Arnaz, Debby Cynthia, Dorman Boris & Dana Christina (Disc 1, Disc 2)
- GeEr - Gede Rasa (1980) bersama Dorman Borisman, Ita Mustafa, dan Itje Trisnawati (Disc 1, Disc 2)
- Manusia 6.000.000 Dollar (1981) bersama Eva Arnaz dan Dorman Borisman (Disc 1, Disc 2)
- IQ Jongkok (1981) bersama Enny Haryono, Marissa Haque, dan Alicia Djohar
- Setan Kredit (1981) bersama Minati Atmanegara dan Alicia Djohar
- Dongkrak Antik (1982) bersama Meriam Bellina, Mat Solar, dan Pietrajaya Burnama (Disc 1, Disc 2)
- Chips (1982) bersama Sherly Malinton, Tetty Liz Indriati dan Chintami Atmanegara
- Maju Kena Mundur Kena (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Us Us (Mirror Part 1, Part 2)
- Pokoknya Beres (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Us Us, dan Nourma Yunita (Part 1, Part 2)
- Itu Bisa Diatur (1984) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka, dan Aminah Cendrakasih
- Tahu Diri Dong (1984) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Aminah Cendrakasih, Wieke Widowati dan Us Us. (Part 1, Part 2), (Mirror Part 1, Part 2)
- Kesempatan Dalam Kesempitan (1985) bersama Lydia Kandou, Nena Rosier, Leily Sagita, Lia Warokka, Lina Budiarti, Kaharuddin Syah, dan Fanny Bauty.
- Gantian Dong (1985) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka, Chintami Atmanegara, Leily Sagita, Wieke Widowati, dan Advent Bangun
- Atas Boleh Bawah Boleh (1986) besama Eva Arnaz, Dian Nitami, dan Wolly Sutinah (Disc 1.1, Disc 1.2, Disc 1.3, Disc 1.4, Disc 1.5, Disc 2.1, Disc 2.2, Disc 2.3, Disc 2.4 & Disc 2.5)
- Sama Juga Bohong (1986) bersama Ayu Azhari, Nia Zulkarnaen, dan Chintami Atmanegara
- Depan Bisa Belakang Bisa (1987) bersama Eva Arnaz dan HIM Damsyik
- Makin Lama Makin Asyik (1987) bersama Meriam Bellina dan Timbul
- Saya Suka Kamu Punya (1987) bersama Doyok (Part 1, Part 2)
- Jodoh Boleh Diatur (1988) bersama Raja Ema, Silvana Herman, Yurike Prastika, Ira Wibowo, dan Nia Zulkarnaen
- Malu-Malu Mau (1988) bersama Nurul Arifin dan Sherly Malinton
- Godain Kita Dong (1989) bersama Liza Patzy, Ida Kusumah dan Tarsan
- Sabar Dulu Doong…! (1989) bersama Anna Shirley dan Eva Arnaz (Part 1, Part 2)
- Mana Bisa Tahan (1990) bersama Nurul Arifin dan Sally Marcellina (Part 1, Part 2, Part 3, Part 4)
- Sudah Pasti Tahan (1991) bersama Nurul Arifin dan Sally Marcellina (Disc 1, Disc 2)
- Bisa Naik Bisa Turun (1991) bersama Kiki Fatmala dan Sally Marcellina
- Lupa Aturan Main (1991) bersama Eva Arnaz, Fotunella, Hengky Solaiman
- Masuk Kena Keluar Kena (1992) bersama Kiki Fatmala, Fortunella dan Sally Marcellina
- Salah Masuk (1992) bersama Gitty Srinita dan Angel Ibrahim
- Bebas Aturan Main (1993) bersama Lella Anggraini, Gitty Srinita dan Diah Permatasari
- Bagi-Bagi Dong (1993) bersama Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati
- Saya Duluan Dong (1994) bersama Diah Permatasari, Gitty Srinita, dan HIM Damsyik (Part 1, Part 2)
- Pencet Sana Pencet Sini (1994) bersama Sally Marcellina dan Taffana Dewi
- Cangkir Kopi (warkop Live di Palembang/Plaju, masih ada Nanu)
- Tenda Warung
- Mana Tahan
- Gerhana Asmara (bersama Srimulat)
- Pengen Melek Hukum (Indro sebagai mahasiswa penyuluh hukum, Kasino, Dono sebagai warga)
- Pokoknya Betul - Ke Bali (Dono dan Indro pengen ke Bali, tanya ke Kasino yang orang Bali)
- Semua Bisa Diatur - Lurah Indro (Indro sebagai Lurah, Dono dan Kasino sebagai warga, featuring Mi’ing sebagai rakyat / petugas RSJ)
- Dokter Masuk Desa (Indro sebagai dokter baru masuk desa, dono dan kasino sebagai warga)
- Makin Tipis Makin Asik (Indro sebagai pak Guru, Kasino dan Dono sebagai murid-murid)
- Aku Anak Desa
- Bintit
- Black Liong
- Chinnese Song
- Cubit-Cubitan
- Dongkrak Antik
- Doremi
- Duhai Puspita
- I Ceng Tai Sonse Si Liake
- Jakarta
- John Tralala
- Kidung
- Kisah 3 Pemuda
- Lagu Bola
- Love You Just the Way You Are
- Maju Kena Mundur Kena
- Makin Lama Makin Asyik
- Mamayokero
- Rock n Roll
- Selera
- Siksa Kubur
- Ratapan Anak Bombay
- Nasib Orang
- Mana Tahan
- Nyanyian Kode
- Opening
- Tahu Diri Dong
- Wah Gede Banget
- ...
"Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang"
Sampai Jumpa Lagi
Sampai Jumpa Lagi
Subscribe to:
Posts (Atom)