Hari belanja online nasional, seperti black Friday di Amerika, digunakan oleh perusahaan ritel untuk mendorong penjualan. Kami tidak tahu apakah harbolnas menjadi acuan indikator ritel nasional, untuk black friday menjadi indikator di Amerika.
Ketika kami diberitahu oleh teman tentang hari ini, dan memberikan link Web gramedia, jujur saja, kami agak bingung apa yang harus dibeli. Ini karena sebelumnya kami tidak ada rencana dan tidak membuat daftar buku menarik yang akan dibeli.
Hanya setelah membentuk daftar belanja, dan menghitung budget, dan menilai kegunaannya, kami bisa mencari buku yang ingin kami dapatkan. Membaca buku adalah salah satu bentuk berinvestasi, yaitu kita berinvestasi pada diri sendiri. Dan tidak ada yang lebih baik dibanding berinvestasi pada diri sendiri. Karena harta sebanyak apapun akan hilang, tapi semua ilmu yang sudah kita dapatkan akan tetap mengikuti kita.
Beberapa buku telah kami beli sebelumnya, walau hari ini mengalami diskon besar-besaran, tidaklah membuat kami harus menyesali pembelian sebelumnya. Kejadian hari ini membuat kami bisa membeli lebih banyak yang menurut kami nantinya akan berguna.
Jika kita analisa, diskon 50% untuk buku gramedia adalah kejadian 1x dalam 1 tahun. Penurunan harga yang menjadi berkah karena ini membuat kami bisa membeli buku yang sebelumnya sudah kami pantau tapi tidak menarik karena harganya lumayan mahal.
Di saham juga sama. Kita harus mempersiapkan daftar saham kita, sehingga ketika hari membeli tiba, kita tidak kebingungan lagi harus membeli yang mana. Daftar tersebut dibuat berdasarkan kriteria kita sendiri. Jika tidak terlalu paham, bisa dimulai dari saham-saham blue chip dulu. Kemudian dari sisi likuiditas. Bagi kami, daftar yang kami miliki adalah sesuai dengan petunjuk Buffett. Perusahaan yang punya potensi ke depan, punya finansial yang sehat dan dikelola orang jujur. Kita tinggal menunggu hari di mana pasar karena penilaian mereka, mendorong harga turun ke bawah.
Apa yang membuat harga bisa di dorong ke bawah? Jelas tidak mungkin berita baik. Adalah berita buruk yang muncul yang akan mendorong harga terjun karena pandangan subjektif investor. Bahwa berita buruk ini berarti potensi perusahaan ke depan jelek, atau kesehatan finansial perusahaan memburuk, atau manajemen tidak becus mengelola perusahaan.
Tugas kita sebagai investor adalah benar-benar menyelidiki apakah benar demikian. Bukan karena modal dengar sana sini. Karena pandangan tiap orang berbeda. Bahkan orang yang sama pandangan dengan kita atau pandangannya benar bisa salah berinvestasi karena tidak sabar.
Kejadian buruk yang mendorong harga saham jatuh ke bawah harus di pandang sebagai berkah. Kita senang dengan barang diskon, mengapa harus marah ketika harga saham menjadi murah. Bahkan jika kita telah punya, ini adalah kesempatan membeli lebih banyak. Dan kalau kita tidak mau membeli lebih banyak, mengapa harus marah pada orang yang menjual di harga sekarang. Bisa saja mereka butuh uang, atau takut melihat masa depan perusahaan, atau ada rencana lain.
Selama 2 tahun menjalankan value investing, sudah banyak kejadian yang mendorong harga saham turun dan akhirnya ketakutan ini tidak terbukti atau semua akan berlalu. Yang makro ekonomi kita lihat, krisis Amerika 2008, krisis Eropa, yuan China, tapering, brexit, krisis Rusia dan Ukraine, krisis minyak, krisis Korea. Kemudian yang langsung ke sahamnya, misalnya NIM bank, masalah JSMR, masalah ritel, masalah audience share SCMA.
Bahkan jika semua adalah masalah. Tapi manusia juga tidak akan tinggal diam kan? Kita duduk di kursi panas saja akan pindah, apakah manajemen yang sudah dibayar mahal akan rela melihat perusahaannya hancur?
Selalu ingat, kerjakan PR kita dengan memiliki daftar belanja saham, ketika masalah muncul dan mendorong harga turun, periksa masalah tersebut. Jika semua baik-baik saja dan masalah bisa diselesaikan, dimana ini lebih pada ketakutan investor, maka ini adalah peluang.
Tapi satu hal penting, semua masalah perusahaan, tidak akan selesai dalam 1 hari kerja. Kalau benar bisa, harga saham jelas tidak akan turun dalam. Butuh kesabaran tingkat tinggi untuk menunggu semuanya menjadi baik lagi. Ini yang susah bagi sebagian investor. Orang boleh pintar dalam melakukan analisa, tapi jika tidak ada kesabaran, peluang berhasil akan kecil.
Selama proses menunggu, kita harus bagaimana? Jelas, baca buku yang hari ini dibeli.
0 comments:
Post a Comment
I need your comment, because your comment make me fell happier.