Thursday, November 23, 2017

Apa Gunanya Integritas?

Dua belas tahun lalu, seorang wanita pergi kuliah di Prancis. Dia harus bekerja sambil kuliah. Dia memperhatikan bahwa sistem transportasi di tempat menggunakan sistem "otomatis", artinya anda beli tiket sesuai dengan tujuan melalui mesin. 

Setiap perhentian kendaraan umum pakai cara "self-service" dan jarang sekali diperiksa petugas. Bahkan periksa insidentil oleh petugas pun hampir tidak ada.

Setelah dia temukan kelemahan sistem ini, dengan kelicikannya dia perhitungkan kemungkinan tertangkap petugas karena tidak beli tiket sangat kecil. Sejak itu, dia selalu naik kendaraan umum dengan tidak membayar tiket. Dia bahkan merasa bangga atas kepintarannya.

Dia juga menghibur dirinya karena dia anggap dirinya adalah murid miskin, dan kalau bisa irit ya irit. Namun, dia tidak sadar dia sedang melakukan kesalahan fatal yg akan mempengaruh karirnya.

Setelah 4 tahun berlalu, dia tamat dari fakultas yg ternama dgn angka yg sangat bagus. Ini membuat dirinya penuh dengan keyakinan. Dia mulai memohon kerja di perusahan yang ternama di Paris dgn pengharapan besar untuk diterima.

Pada mulanya, semua perusahaan menyambut dia dengan hangat. Namun beberapa hari kemudian, semuanya menolak dia untuk bekerja. Kegagalan yang terjadi berulang kali membuat dia sangat marah. Dia mulai menganggap perusahan-perusahan ini rasis, tidak mau terima warga negara asing. Akhirnya, dia memaksa masuk ke departemen tenaga kerja untuk bertemu dengan managernya. 

Dia ingin tahu alasan apa perusahan menolak bekerja.Ternyata, penjelasannya diluar sangkaan dia. Berikutnya adalah dialog antara mereka.

Manager: Nona, kami tidak rasis, sebaliknya kami sangat mementingkanmu. Pada saat anda mohon bekerja di perusahaan, kami terkesan dgn pendidikan dan pencapaian anda. Sesungguhnya, berdasarkan kemampuan, anda sebenarnya pekerja yg kami cari-cari.

Wanita : Kalau begitu, kenapa perusahan tidak terima aku bekerja?

Manager : Karena kami periksa sejarahmu, ternyata anda pernah tiga kali kena sanksi tidak membayar tiket saat naik kendaraan umum.

Wanita: Aku mengakuinya, tapi masa karena perkara kecil ini perusahan menolak pekerja yg mahir dan yang tulisannya sudah banyak terbit di majalah?

Manager: Perkara kecil? Kami tidak anggap ini perkara kecil. Kami perhatikan pertama kali anda melanggar hukum terjadi di minggu pertama anda masuk di negara ini. Petugas percaya dgn penjelasan bahwa anda masih belum mengerti sistem pembayaran. Anda diampuni, tapi anda tertangkap dua kali lagi setelah kejadian tersebut.

Wanita: Oh waktu itu karena tidak ada uang kecil.

Manager: Tidak, tidak. Kami tidak bisa terima penjelasan anda. Jangan anggap kami bodoh. Kami yakin anda telah melakukan penipuan ratusan kali sebelum tertangkap.

Wanita : Itu bukan kesalahan mematikan kan? 
Kenapa harus begitu serius? Lain kali saya berubah kan masih bisa.

Manager : Kami tidak menganggap demikian.
Perbuatan anda membuktikan dua hal:

1. Anda tidak mengikuti peraturan yang ada
Anda pintar mencari kelemahan dalam peraturan dan memanfaatkan demi kepentingan anda sendiri.

2. Anda tidak bisa dipercaya
Banyak pekerjaan di perusahan kami tergantung pada kepercayaan. Jika anda diberikan tanggung jawab atas penjualan di sebuah wilayah, maka anda akan diberikan kuasa yang besar.

Demi ongkos, kami tidak sanggup memakai sistem kontrol untuk mengawasi pekerjaanmu. 
Perusahan kami mirip dengan sistem transportasi di negeri ini. Oleh sebab itu, kami tidak bisa pakai anda.

Saya berani katakan, di negara kami bahkan seluruh Eropa, tidak ada perusahan yg mau pakai anda. KARENA ANDA TIDAK BISA DIPERCAYA!!!

Pada saat itu, wanita ini seperti bangun dari mimpinya dan sangat menyesal. Perkataan manager yg terakhir membuat hatinya gentar.
Moral dan etika bisa menutupi kekurangan IQ atau kepintaran. 

Tetapi IQ atau kepintaran bagaimanapun tidak akan bisa menolong etika yg buruk.

Tambahan dari pengalaman pribadi:
Teringat dulu ketika melamar kerja, yang ditanya oleh calon atasan saya saat itu adalah: coba sebut alasan kenapa saya akan memperkerjakan kamu?
Waktu itu saya menjawab: saya adalah orang yang bisa dipercaya. Kejujuran adalah nomer satu bagiku. Walaupun ada hal2 jelek yang terjadi, saya akan tetap mengatakan pada anda apa adanya. Terserah anda akan jadi tersinggung atau marah, yang jelas saya akan kerja dengan jujur. Silakan anda pilih. Mau jawaban jujur yang menyakitkan atau kebohongan asal boss senang yang ingin anda dengar? Berkat jawaban tersebut, saya langsung disuruh masuk kerja segera.

Jagalah kepercayaan dari orang lain. Jangan pernah berpikir kalau berbohong maka tidak akan ketahuan. Orang yang mengetahui anda bohong tidak akan pernah mengklarifikasi kebohongan anda. Namun yang jelas orang itu tidak akan percaya lagi pada anda. 

Hidup menjaga kepercayaan yang diberikan akan menjamin rezeki seumur hidup. Dari  atasan, beliau akan memberikan proyek besar untuk anda. Dari teman dan keluarga, mereka akan selalu siap membantu anda. Dari customer, mereka akan memberikan referensi kenalan mereka.

Yok, mari hidup dengan menjaga kepercayaan dari orang lain 😘

Sumber: group Sales TOP

0 comments:

Post a Comment

I need your comment, because your comment make me fell happier.